Fikes.umsida.ac.id – Momen Idul Adha menjadi saat yang penuh berkah dan kebersamaan, tak terkecuali bagi ibu hamil yang turut menikmati hidangan daging kurban.
Baca Juga : Daging Kurban bagi Ibu Hamil dengan Kandungan Gizi Tinggi Menurut Dosen Kebidanan Umsida
Namun, banyak calon ibu yang masih ragu, amankah mengonsumsi daging sapi atau kambing selama kehamilan. Dosen Kebidanan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Fikes Umsida), Hesty Widowati S Keb Bd M Keb menuturkan bahwa mengonsumsi daging kurban bagi ibu hamil aman, asalkan dalam batas wajar dan dengan cara pengolahan yang tepat.
Maka melalui wawancara melalui daring dengan dosen Kebidanan Fikes Umsida tersebut, mengulas secara mendalam potensi risiko daging kurban bagi ibu hamil, serta bagaimana cara memilih dan mengolahnya agar tetap sehat dan bergizi.
Kenali Risiko Konsumsi Daging Kurban bagi Ibu Hamil

Daging kurban mengandung beragam zat gizi penting, seperti protein, zat besi, zinc, kolin, dan vitamin B kompleks. Namun, terdapat sejumlah risiko kesehatan jika konsumsi daging tidak disertai dengan pengetahuan yang cukup. Berikut adalah beberapa hal yang perlu diperhatikan:
1. Infeksi dari Daging Mentah atau Kurang Matang
Ibu hamil berisiko mengalami infeksi Toksoplasmosis, Listeriosis, atau Salmonellosis jika mengonsumsi daging yang tidak dimasak sempurna. Infeksi ini bisa berdampak pada kehamilan, mulai dari gangguan perkembangan janin hingga keguguran.
2. Konsumsi Lemak Berlebih
Bagian daging yang mengandung lemak tebal atau gajih sebaiknya dihindari. Lemak jenuh yang tinggi bisa menyebabkan peningkatan kolesterol, hipertensi, dan penambahan berat badan yang berlebihan selama kehamilan.
3. Konsumsi Jeroan Berlebih
Jeroan seperti hati, paru, dan ginjal memang tinggi zat besi, tetapi juga mengandung vitamin A dalam jumlah tinggi. Bila dikonsumsi berlebihan, vitamin A dari hati dapat memicu risiko cacat bawaan pada janin.
4. Potensi Alergi atau Gangguan Pencernaan
Daging merah cenderung lebih sulit dicerna dan dapat menyebabkan kembung atau sembelit, terutama bila dikonsumsi dalam jumlah besar tanpa diimbangi sayur atau buah.
Oleh karena itu, sangat penting bagi ibu hamil untuk mengonsumsi daging kurban dalam porsi tepat, dari sumber yang terpercaya, dan dimasak secara matang sempurna untuk menghindari risiko kesehatan tersebut.
Panduan Memilih Daging Kurban yang Aman dan Berkualitas
Sebelum mengolah, pastikan daging yang dikonsumsi benar-benar segar dan aman. Berikut adalah cara memilih daging kurban yang tepat bagi ibu hamil:
1. Perhatikan Warna dan Tekstur
-
Daging sapi yang segar berwarna merah cerah, bukan pucat atau kebiruan.
-
Daging kambing memiliki warna merah yang lebih gelap dan serat halus.
-
Tekstur daging harus kenyal saat ditekan, tidak berlendir, dan tidak berbau busuk atau anyir menyengat.
2. Cermati Kondisi Lemak
Pilih bagian daging dengan sedikit lemak, dan pastikan warna lemaknya putih krem. Lemak yang terlalu tebal, kekuningan, atau keruh dapat menandakan kualitas daging yang kurang baik.
3. Perhatikan Sumber Daging
Pastikan daging berasal dari hewan sehat dan disembelih secara syariat dan higienis. Idealnya, dapatkan daging dari panitia kurban atau rumah potong hewan (RPH) bersertifikasi untuk memastikan kebersihannya.
Dengan memperhatikan faktor-faktor di atas, ibu hamil dapat lebih tenang dalam mengonsumsi daging kurban tanpa khawatir terhadap kualitas dan keamanan bahan makanan yang dikonsumsi.
Cara Mengolah Daging Kurban agar Aman dan Tetap Bergizi
Setelah memilih daging berkualitas, langkah selanjutnya adalah memastikan proses pengolahan dilakukan secara benar. Pengolahan yang salah bisa menghilangkan zat gizi penting atau bahkan meningkatkan risiko infeksi.
1. Masak Hingga Matang Sempurna
Daging harus dimasak hingga suhu bagian dalam minimal mencapai 75°C. Hindari konsumsi daging mentah atau setengah matang seperti sate setengah matang, steak medium rare, atau masakan daging asap yang belum dipasteurisasi.
2. Gunakan Bumbu Alami dan Sehat
Bumbu seperti bawang putih, jahe, kunyit, dan serai tidak hanya aman untuk ibu hamil, tapi juga punya khasiat antiinflamasi. Hindari penggunaan MSG atau penyedap buatan, serta kurangi penggunaan santan berlebihan yang dapat memperberat kerja sistem pencernaan.
3. Hindari Teknik Masak Tidak Sehat
Memasak dengan cara digoreng dalam minyak banyak, diasap, atau dibakar hingga gosong dapat menghasilkan senyawa karsinogenik. Rebusan, kukusan, atau panggangan ringan jauh lebih disarankan untuk menjaga kandungan nutrisi tetap optimal.
4. Perhatikan Porsi dan Frekuensi Konsumsi
Porsi ideal daging kurban bagi ibu hamil adalah 75–100 gram daging matang per hari atau sekitar satu potong kecil. Frekuensi yang sehat adalah 2–4 kali seminggu. Jangan konsumsi setiap hari karena bisa membebani sistem pencernaan dan metabolisme tubuh ibu.
5. Imbangi dengan Serat dan Cairan
Sajikan daging bersama sayur dan buah kaya serat, seperti bayam, brokoli, atau pepaya. Minum air putih minimal 8–10 gelas sehari juga sangat dianjurkan untuk menghindari sembelit.
Baca Juga : Meningkatkan Daya Tahan Tubuh Secara Alami, Fikes Umsida Ungkap Pola Hidup Sehat yang Terbukti Efektif
Daging kurban tetap bisa dinikmati oleh ibu hamil dengan aman dan sehat jika dikonsumsi secara bijak. Memilih daging berkualitas, memasaknya dengan cara yang benar, dan memperhatikan porsi serta keseimbangan gizi menjadi kunci utama agar manfaat daging bisa didapatkan tanpa risiko berlebih. Seperti pesan dari Hesty, dosen Kebidanan Fikes Umsida, “Nikmatilah momen Idul Adha dengan bijak. Pilih yang sehat, makan secukupnya, dan tetap jaga nutrisi seimbang demi kesehatan ibu dan bayi” Tuturnya.
Penulis : Novia