Semakin meningkatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di pendidikan kebidanan, menuntut perguruan tinggi penyelenggara pendidikan turut meningkatkan mutu pendidikannya. Evaluasi dan audit dari segala aspek pendidikan digencarkan guna menemukan formula paling efektif dalam meningkatkan knowledge dan skill mahasiswa didiknya.
Pendidikan jurusan kebidanan kebidanan tidak terlepas dari praktikum pemantapan skill laboratorium. Laboratorium yang memenuhi syarat, nyaman, serta dilengkapi fasilitas yang memadai menjadi patokan keberhasilan mahasiswa dalam memahami segala macam praktikum yang diberikan selama menempuh bangku kuliah. Laboratorium Prodi Kebidanan didesign mirip sebagaimana kondisi lahan praktik di lapangan sehingga diharapkan mahasiswa dapat memvisualisasikan keadaan di lapangan yang sesungguhnya.
Dulunya, laboratorium kebidanan berjumlah 5 laboratorium utama yang terdiri dari laboratorium ANC (Ante Natal Care/Kehamilan), INC (Intra Natal Care/Persalinan), PNC (Post Natal Care/ Nifas), KB (Keluarga Berencana), dan KDPK (Keterampilan Dasar Praktik Klinik). Ada 2 laboratorium tambahan yang tidak digunakan untuk keperluan praktikum utama yaitu laboratarium Central (Ruang Ka. Laboratorium dan Laboran dan penyimpanan phanthoom/peraga) dan Central (Penyimpanan Alat).
Dengan adanya ketetapan oleh Kementrian Kesehatan yakni tahun 2030 lulusan bidan yang bekerja di lini profesi minimal dengan predikat pendidikan terakhir Strata I (S1), membuat institusi juga bersiap menghadapi wacana ini. Pendidikan kebidanan yang semula bergelar D3 akan ditingkatkan menjadi S1 Profesi Bidan. Untuk memenuhi persyaratan pengajuan Prodi S1 Profesi Bidan salah satu syarat yang harus dipenuhi adalah tersedianya laboratorium yang sesuai dengan standar pendidikan S1 Profesi Bidan.
Lain dulu lain sekarang, dengan bekerjasama dan menggandeng banyak pihak, laboratorium kebidanan “berubah wujud” dengan adanya tambahan 6 ruangan laboratorium, antara lain Laboratorium Kegawatdaruratan (Gadar), Bayi dan Neonatus, Balita dan APRAS (Anak Pra Sekolah), Komunitas dan Kespro (Kesehatan Reproduksi), Laboratorium Anatomi (terpadu), serta laboratorium Akupressure sebagai laboratorium keunggulan inti Prodi S1 Bidan UMSIDA. Dengan ini jumlah laboratorium utama menjadi 11 dan 2 laboratorium tambahan.
“Wajah baru” baru laboratorium kebidanan ini mendapat apresiasi yang baik dari civitas akademik maupun mahasiswa kebidanan. “Semakin betah… “ yah… inilah yang diharapkan dengan perbaikan fasilitas dan peraga laboratorium kebidanan ini. Semoga ke depannya laboratirum kebidanan semakin berkembang dan menunjang peningkatkan skill yang baik untuk mahasiwa. (Iid)