Fikes.Umsida.ac.id -Kehamilan membawa perubahan besar pada tubuh wanita, termasuk risiko meningkatnya gangguan mulut seperti penyakit periodontal. Penelitian menunjukkan bahwa prebiotik buah naga dapat membantu menjaga keseimbangan mikrobiota oral dan menghambat bakteri berbahaya seperti Porphyromonas gingivalis, sehingga berpotensi mendukung kesehatan ibu dan janin secara alami.
Baca Juga: Evaluasi OSCE Jadi Langkah Nyata Fikes Umsida dalam Menjamin Mutu Lulusan Kebidanan
Risiko Gangguan Kesehatan Mulut Selama Kehamilan
Kehamilan merupakan masa penuh perubahan fisiologis, termasuk peningkatan hormon estrogen dan progesteron yang dapat memicu inflamasi pada jaringan gusi.
Hal ini menjadikan ibu hamil lebih rentan terhadap penyakit periodontal seperti gingivitis dan periodontitis. Salah satu patogen yang sering menjadi penyebab utama masalah tersebut adalah Porphyromonas gingivalis, bakteri Gram-negatif anaerob yang dikenal memiliki tingkat virulensi tinggi.
Tak hanya berdampak pada rongga mulut, infeksi P. gingivalis juga dikaitkan dengan risiko komplikasi kehamilan seperti kelahiran prematur dan berat badan lahir rendah.
Karena itu, menjaga kesehatan mulut selama kehamilan sangat penting dilakukan. Sayangnya, penggunaan obat kumur berbahan kimia seperti klorheksidin tidak selalu aman bagi ibu hamil, terutama karena potensi efek sampingnya terhadap mikrobiota mulut dan keseimbangan fisiologis lainnya.
Menjawab tantangan tersebut, riset dari Fakultas Kedokteran Gigi dan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) menghadirkan alternatif berbasis alam: larutan prebiotik buah naga.
Melalui metode uji in vitro terhadap pertumbuhan P. gingivalis, larutan ini terbukti memiliki daya hambat yang efektif dan meningkat sesuai dengan konsentrasi, khususnya pada konsentrasi 40% yang menunjukkan zona hambat terbesar sebesar 20,3 mm (kategori sangat kuat).
Kandungan Prebiotik Buah Naga dan Perannya dalam Mikrobiota Mulut

Buah naga bukan hanya kaya vitamin dan mineral, tapi juga mengandung senyawa bioaktif seperti flavonoid, polifenol, dan oligosakarida yang bersifat prebiotik.
Dalam konteks kesehatan mulut, prebiotik berperan penting dalam menciptakan lingkungan seimbang di dalam rongga mulut, mendukung pertumbuhan bakteri baik, serta menekan populasi bakteri patogen seperti P. gingivalis.
Dalam penelitian ini, efek antibakteri larutan prebiotik buah naga terhadap P. gingivalis menunjukkan hasil positif secara signifikan. Semakin tinggi konsentrasi larutan, semakin besar zona hambat yang terbentuk.
Pada konsentrasi 40%, zona hambat masuk dalam kategori very strong, membuktikan bahwa prebiotik buah naga tidak hanya menargetkan bakteri berbahaya, tetapi juga memungkinkan untuk mendukung flora normal yang bermanfaat.
Mekanisme ini berbeda dari antibiotik atau antiseptik kimia yang cenderung membunuh semua bakteri, termasuk yang baik. Dengan prebiotik, keseimbangan mikrobiota dapat dipertahankan bahkan diperkuat.
Ini menjadi sangat penting pada masa kehamilan, di mana ketidakseimbangan mikrobiota dapat memicu respons inflamasi yang tidak diinginkan dan berdampak sistemik terhadap ibu maupun janin.
Selain itu, oligosakarida yang terkandung dalam buah naga telah diketahui mampu merangsang pertumbuhan Lactobacillus dan Bifidobacterium, dua jenis bakteri baik yang berperan menjaga integritas mukosa mulut dan gusi.
Dengan kata lain, larutan prebiotik buah naga berpotensi bukan hanya sebagai agen penghambat, tapi juga sebagai pendukung ekologis mikrobiota mulut selama kehamilan.
Perspektif Klinis dan Rekomendasi Penelitian Lanjutan
Meski hasil uji laboratorium telah menunjukkan efektivitas larutan prebiotik buah naga terhadap P. gingivalis, penting dicatat bahwa penelitian ini masih dalam skala in vitro.
Oleh karena itu, aplikasi klinisnya memerlukan langkah-langkah lanjutan seperti uji praklinis dan klinis untuk menilai keamanan, stabilitas, dan toleransi penggunaannya pada ibu hamil.
Namun demikian, potensi ini sangat layak untuk dikembangkan lebih lanjut, terutama sebagai komponen utama dalam obat kumur alami yang aman, halal, dan bebas efek samping bagi ibu hamil.
Formulasi yang tepat bisa menjadi solusi perawatan mulut yang efektif dalam mencegah komplikasi periodontal selama kehamilan.
Dalam konteks keberlanjutan, pemanfaatan buah naga sebagai sumber prebiotik lokal juga mendukung pendekatan green health yang ramah lingkungan. Dengan dukungan dari riset-riset seperti yang dilakukan oleh tim dosen Umsida, arah pengembangan obat kumur berbasis herbal prebiotik menjadi lebih terarah dan terpercaya.
Sebagai institusi yang berkomitmen dalam pengembangan ilmu kesehatan berbasis lokalitas dan inovasi, Fikes Umsida menunjukkan bahwa potensi alam sekitar dapat dikaji secara ilmiah dan dimanfaatkan untuk solusi kesehatan masyarakat, khususnya ibu hamil yang membutuhkan pendekatan perawatan yang aman dan efektif.
Baca Juga: Kolaborasi Data dan Fisioterapi Umsida untuk Optimalisasi Latihan Atlet Berbasis Teknologi
Prebiotik buah naga terbukti memiliki potensi besar dalam menjaga keseimbangan mikrobiota mulut selama kehamilan. Dengan kemampuan menghambat Porphyromonas gingivalis dan sekaligus mendukung pertumbuhan bakteri baik, larutan ini menjadi kandidat kuat untuk dikembangkan sebagai bahan aktif dalam produk perawatan mulut yang alami dan aman bagi ibu hamil.
Penelitian lanjutan akan menjadi kunci dalam menjembatani potensi laboratorium menuju aplikasi klinis dan komersial yang lebih luas.
Sumber : Dwi W Indrawati
Penulis : Novia