Kebidanan.umsida.ac.id – Desa Jiken, yang terletak di Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, terkenal dengan berbagai potensi pertaniannya, salah satunya adalah produksi keripik pare yang digarap oleh Kelompok Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di desa tersebut.
Meski dikenal pahit, pare diolah menjadi keripik yang renyah dan gurih, menghilangkan rasa pahit yang menjadi ciri khasnya. Berkat inovasi teknologi dan pelatihan yang diberikan, usaha ini terus berkembang dan memberikan manfaat besar bagi warga setempat. Berikut adalah delapan keunggulan yang didapatkan dari pengembangan riset terkait usaha kripik pare di Desa Jiken.
Teknologi Tepat Guna untuk Mengurangi Kandungan Minyak
Salah satu masalah utama dalam produksi keripik pare adalah kandungan minyak yang tinggi, yang dapat membuat produk cepat tengik dan kurang renyah. Untuk mengatasi masalah ini, kelompok UMKM dibantu dengan penggunaan teknologi tepat guna, yakni mesin peniris minyak (spinner).
Mesin ini berperan penting dalam mengurangi minyak berlebih pada keripik pare, sehingga kualitas produk meningkat signifikan. Dengan berkurangnya kandungan minyak, keripik menjadi lebih tahan lama, ringan, dan tetap renyah lebih lama.
Peningkatan Kualitas Produk Keripik Pare
Dengan adanya mesin peniris minyak, keripik pare yang dihasilkan memiliki warna yang lebih cerah dan tekstur yang lebih renyah. Hal ini meningkatkan kualitas produk secara keseluruhan, menjadikannya lebih menarik bagi konsumen. Sebelum penggunaan teknologi ini, keripik pare sering kali berminyak dan tidak bisa bertahan lama. Dengan pengembangan ini, keripik pare mampu bersaing dengan produk serupa di pasaran yang lebih besar.
Desain Kemasan yang Menarik dan Fungsional
Kemasan produk memiliki peran besar dalam menarik minat konsumen. Dalam upaya pengembangan UMKM keripik pare, para pelaku usaha diberikan pendampingan dalam pembuatan desain kemasan yang menarik. Tidak hanya berfungsi sebagai tempat penyimpanan, kemasan juga dirancang untuk menciptakan daya tarik visual dan menjadi alat promosi yang efektif. Penggunaan label yang informatif dan desain yang menarik membuat produk lebih profesional dan berpotensi dijadikan oleh-oleh khas.
Pemasaran Secara Online dan Offline
Sebelumnya, pemasaran keripik pare di Desa Jiken dilakukan secara terbatas, hanya melalui pesanan dari warga lokal dan beberapa instansi pemerintah. Namun, dengan adanya pelatihan tentang strategi pemasaran, pelaku usaha diajarkan cara memasarkan produk secara online melalui media sosial seperti WhatsApp. Selain itu, kerjasama dengan pusat bisnis Universitas Muhammadiyah Sidoarjo juga membantu dalam pemasaran offline, membuka pasar yang lebih luas untuk produk ini.
Penambahan Varian Rasa yang Lebih Beragam
Salah satu keunggulan lain dari pengembangan usaha keripik pare ini adalah inovasi dalam penambahan varian rasa. Jika sebelumnya hanya tersedia dalam rasa original, kini kelompok usaha mulai memproduksi beberapa varian rasa seperti rasa bawang, barbeque, dan pedas. Hal ini bertujuan untuk menarik minat lebih banyak konsumen dengan menawarkan variasi rasa yang lebih menarik dan berbeda dari produk sejenis lainnya.
Pengurangan Waktu Produksi
Proses produksi kripik pare yang sebelumnya memakan waktu lama karena masih menggunakan cara manual, kini lebih efisien dengan bantuan teknologi mesin. Dengan penggunaan alat pemotong otomatis dan mesin peniris minyak, waktu produksi bisa dipersingkat. Hasilnya, kapasitas produksi meningkat secara signifikan, yang memungkinkan kelompok usaha untuk memenuhi permintaan yang lebih tinggi dari konsumen.
Baca juga: Seminar MIK Fikes Umsida: Pengembangan Rekam Medis Elektronik
Meningkatkan Kesejahteraan Warga dan Pembukaan Lapangan Kerja
Keberhasilan pengembangan usaha keripik pare di Desa Jiken tidak hanya meningkatkan kualitas produk, tetapi juga berdampak pada kesejahteraan warga setempat. Dengan meningkatnya permintaan dan produksi keripik pare, lapangan kerja baru terbuka bagi penduduk desa, terutama bagi para ibu rumah tangga yang tergabung dalam Kelompok Wanita Tani (KWT) dan PKK. Dengan demikian, usaha ini tidak hanya membawa manfaat ekonomi bagi individu, tetapi juga berkontribusi pada peningkatan ekonomi masyarakat desa secara keseluruhan.
Dukungan Berkelanjutan dari Pemerintah dan Universitas
Dukungan dari pihak eksternal, seperti pemerintah daerah dan Universitas Muhammadiyah Sidoarjo, memainkan peran penting dalam pengembangan usaha ini. Dengan adanya program pengabdian kepada masyarakat yang diberikan oleh universitas, kelompok usaha kripik pare mendapatkan pendampingan dalam berbagai aspek, mulai dari penggunaan teknologi hingga strategi pemasaran. Selain itu, pemerintah daerah juga berperan dalam membantu mempromosikan produk ini melalui berbagai acara resmi, membuka peluang bagi produk keripik pare untuk dikenal lebih luas.
Pengembangan usaha keripik pare di Desa Jiken merupakan contoh nyata bagaimana inovasi teknologi, strategi pemasaran, dan dukungan eksternal dapat membantu UMKM tumbuh dan berkembang. Dengan memanfaatkan teknologi tepat guna, meningkatkan desain kemasan, memperluas pemasaran, serta menambah varian produk, usaha keripik pare di Desa Jiken kini mampu bersaing di pasar yang lebih luas.
Keberhasilan ini juga berdampak pada peningkatan ekonomi warga setempat, menciptakan lapangan kerja baru, dan menjadikan keripik pare sebagai produk unggulan yang dapat dijadikan oleh-oleh khas daerah.
Dengan berlanjutnya dukungan dan pendampingan, usaha ini diharapkan dapat terus berkembang dan menjadi UMKM yang mandiri, memberikan manfaat jangka panjang bagi kesejahteraan masyarakat desa.
Penulis: Ayunda H