Kebidanan.umsida.ac.id – Penelitian dan pelatihan tentang higiene dan sanitasi makanan merupakan langkah penting dalam memastikan keamanan pangan, terutama di kantin sekolah yang melayani anak-anak. Program yang dilaksanakan oleh tim Universitas Muhammadiyah Sidoarjo pada kantin SD Muhammadiyah 1 & 2 Sidoarjo bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan pedagang makanan terkait higiene dan sanitasi. Artikel ini menyajikan 6 tips dan trik untuk menjalankan penelitian atau pelatihan serupa, dengan hasil yang optimal.
Baca juga: Keunggulan Aromaterapi Lemon dalam Menurunkan Mual Muntah pada Ibu Hamil Trimester Pertama
Melakukan Penelitian Analisis Situasi
Langkah awal yang penting dalam setiap penelitian adalah memahami permasalahan yang dihadapi. Dalam kasus kantin sekolah, ditemukan bahwa pedagang makanan tidak memiliki pengetahuan yang cukup tentang higiene dan sanitasi. Mereka juga tidak pernah mendapatkan pelatihan khusus dalam hal ini. Hal ini memengaruhi kualitas makanan yang disajikan kepada anak-anak sekolah, yang dapat berisiko menimbulkan penyakit seperti diare, disentri, dan keracunan makanan.
Dengan melakukan observasi dan wawancara langsung, peneliti dapat mengidentifikasi masalah spesifik yang terjadi di lapangan, sehingga solusi yang diterapkan lebih tepat sasaran.
Mempersiapkan Materi Pelatihan dengan Baik
Keberhasilan sebuah pelatihan sangat bergantung pada persiapan yang matang. Dalam program ini, tim pelaksana mempersiapkan materi pelatihan yang mencakup modul tentang higiene dan sanitasi, serta form penilaian untuk memantau kemajuan peserta. Selain itu, pelatihan kit yang berisi ATK, blocknote, dan alat peraga juga disiapkan untuk mendukung pembelajaran.
Trik yang penting di sini adalah memastikan bahwa materi pelatihan disusun dengan bahasa yang mudah dipahami oleh peserta, terutama jika mereka berasal dari latar belakang pendidikan yang berbeda.
Gunakan Metode Pendampingan Praktis
Pendekatan pendampingan yang dilakukan secara langsung sangat efektif dalam meningkatkan keterampilan peserta. Tim pelaksana melakukan pendampingan dua kali di rumah dan dua kali di sekolah. Saat di rumah, mereka mengamati cara pengolahan makanan, menilai kebersihan dapur, dan memberikan saran terkait peningkatan kualitas higiene.
Pendampingan ini memberikan kesempatan kepada peserta untuk langsung mempraktikkan pengetahuan yang baru mereka pelajari, serta mendapat masukan secara langsung dari tim ahli.
Adakan Diskusi untuk Memecahkan Hambatan
Diskusi terbuka antara peserta dan tim pelatih sangat membantu dalam mengidentifikasi hambatan yang mungkin dihadapi pedagang makanan dalam menjaga higiene dan sanitasi. Dalam program ini, diskusi dilakukan di aula sekolah, di mana para pedagang berbagi pengalaman dan kesulitan yang mereka hadapi dalam menjalankan praktik higiene.
Trik ini sangat efektif untuk mendorong partisipasi aktif peserta, sekaligus memberikan solusi yang lebih personal dan sesuai dengan kondisi di lapangan.
Berikan Penilaian dan Umpan Balik Berkala
Sistem penilaian yang diterapkan dalam program ini berfungsi untuk memantau perkembangan peserta selama pelatihan. Penilaian dilakukan menggunakan form yang mencakup berbagai aspek higiene dan sanitasi, seperti kebersihan lingkungan dapur, penggunaan sarung tangan, serta cara penyajian makanan. Setelah penilaian, tim pelaksana memberikan umpan balik yang konstruktif untuk membantu peserta memperbaiki kekurangan mereka.
Dengan memberikan umpan balik secara berkala, peserta lebih termotivasi untuk terus meningkatkan kualitas kerja mereka.
Pantau Perubahan Keterampilan dan Pengetahuan Peserta
Salah satu indikator keberhasilan pelatihan adalah perubahan keterampilan dan pengetahuan peserta setelah program selesai. Dalam pelatihan ini, diketahui bahwa para pedagang makanan menunjukkan peningkatan signifikan dalam hal kebersihan dapur, pemilihan bahan makanan yang lebih baik, serta penggunaan peralatan yang lebih higienis.
Pemantauan ini sangat penting untuk memastikan bahwa pelatihan memberikan dampak jangka panjang dan bukan hanya perubahan sementara.
Program pelatihan higiene dan sanitasi di kantin SD Muhammadiyah 1 & 2 Sidoarjo memberikan dampak positif dalam meningkatkan pengetahuan dan keterampilan pedagang makanan. Dari analisis situasi hingga pendampingan praktis, keenam tips dan trik di atas dapat diterapkan dalam penelitian atau pelatihan serupa. Dengan fokus pada observasi, persiapan matang, diskusi, serta penilaian berkala, pelatihan ini berhasil memberikan perubahan signifikan pada praktik higiene dan sanitasi para pedagang.
Peneliti yang ingin mengadakan program serupa sebaiknya menyesuaikan pendekatan ini dengan kebutuhan dan kondisi lokal untuk mencapai hasil yang optimal. Dengan menjaga kebersihan dan keamanan pangan, kita dapat melindungi kesehatan konsumen, terutama anak-anak yang rentan terhadap penyakit bawaan makanan..
Sumber: Siti Cholifa Pelatihan Higiene dan Sanitasi Makanan pada Pedagang Makanan di Kantin SD
Penulis: Ayunda H