kebidanan.umsida.ac.id – Deteksi dini perkembangan anak merupakan aspek vital dalam memastikan kesehatan dan masa depan generasi mendatang. Masa pertumbuhan anak adalah fase krusial yang menentukan kondisi fisik, mental, dan sosial anak di masa depan. Di Indonesia, posyandu (pos pelayanan terpadu) berperan penting dalam pemantauan tumbuh kembang anak. Namun, masih banyak posyandu yang belum secara maksimal menjalankan perannya dalam deteksi perkembangan anak, terutama di wilayah pedesaan. Salah satu upaya yang telah terbukti efektif dalam mengatasi masalah ini adalah pelatihan kader posyandu, seperti yang dilakukan di Desa Ketimang, Kecamatan Wonoayu, Minggu (01/09/2024).
Pentingnya Deteksi Dini Perkembangan Anak
Perkembangan anak mencakup berbagai aspek, seperti kemampuan motorik halus dan kasar, kemampuan bicara, bahasa, serta aspek sosial dan kemandirian. Dengan melakukan deteksi dini, potensi keterlambatan dalam perkembangan anak dapat teridentifikasi sedini mungkin, sehingga intervensi dapat segera dilakukan. Tanpa deteksi dini, keterlambatan perkembangan yang tidak tertangani bisa berdampak buruk pada pertumbuhan anak di masa depan.
Baca juga: SPINA 2024: Acupressure sebagai Solusi Efektif untuk Kesehatan Wanita
Dalam konteks pencegahan stunting, deteksi dini juga memainkan peran penting. Stunting adalah masalah serius yang memengaruhi banyak anak di Indonesia, terutama di wilayah pedesaan. Kondisi ini ditandai dengan tinggi badan yang lebih rendah dari standar usia, sebagai akibat dari malnutrisi kronis dan faktor lain seperti kurangnya stimulasi perkembangan. Oleh karena itu, pelatihan kader posyandu menjadi solusi yang sangat penting dalam mencegah dan menanggulangi stunting serta masalah keterlambatan perkembangan lainnya.
Tantangan di Lapangan
Kendala utama yang sering ditemui di lapangan adalah minimnya pengetahuan kader posyandu tentang cara melakukan deteksi perkembangan anak. Sebagai ujung tombak pelayanan kesehatan masyarakat di tingkat desa, kader memiliki peran strategis dalam pemantauan kesehatan anak. Namun, di Desa Ketimang, kader posyandu belum dilatih secara optimal untuk melakukan deteksi perkembangan anak secara rutin. Hal ini disebabkan oleh keterbatasan waktu dan padatnya kegiatan bidan desa, yang merupakan tenaga kesehatan utama di tingkat desa. Akibatnya, pemantauan perkembangan anak sering kali terabaikan, dan hanya fokus pada pengukuran berat dan tinggi badan.
Solusi yang ditawarkan untuk mengatasi masalah ini adalah dengan mengadakan pelatihan kader untuk deteksi perkembangan anak. Pelatihan ini menggunakan Kuisioner Pra Skrining Perkembangan (KPSP), yang merupakan alat sederhana namun efektif dalam menilai apakah perkembangan anak sesuai dengan usianya atau ada keterlambatan yang perlu segera ditangani.
Keunggulan Pelatihan Kader
Pelatihan kader yang dilaksanakan pada Februari 2022 di Desa Ketimang menunjukkan hasil yang sangat positif. Sebelum pelatihan, pengetahuan kader tentang deteksi perkembangan anak sebagian besar masih kurang. Dari 17 kader yang berpartisipasi, 58,9% berada pada kategori pengetahuan kurang, sementara hanya 41,1% yang memiliki pengetahuan baik. Pelatihan ini tidak hanya memberikan pemahaman teoritis tentang perkembangan anak, tetapi juga memberikan kesempatan bagi kader untuk mempraktikkan deteksi perkembangan secara langsung dengan menggunakan KPSP.
KPSP adalah alat yang dirancang untuk membantu dalam mengidentifikasi potensi keterlambatan perkembangan anak melalui serangkaian pertanyaan sederhana. Alat ini memungkinkan kader untuk menilai kemampuan anak dalam beberapa aspek perkembangan, seperti motorik halus, motorik kasar, bahasa, dan sosial. Jika hasil skrining menunjukkan adanya keterlambatan, kader dapat segera merujuk anak ke fasilitas kesehatan untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.
Pelatihan ini diikuti oleh simulasi dan praktik langsung di posyandu, yang memungkinkan kader untuk menerapkan pengetahuan baru mereka dalam situasi nyata. Pendampingan dari tim pengabdian masyarakat memastikan bahwa kader mampu melakukan deteksi dengan benar dan tepat. Hasilnya, setelah pelatihan, pengetahuan kader meningkat signifikan. Dari data post-test, 58,9% kader memiliki pengetahuan baik dan 41,1% memiliki pengetahuan sangat baik. Ini adalah peningkatan yang signifikan dibandingkan dengan kondisi sebelum pelatihan.
Dampak Jangka Panjang
Peningkatan pengetahuan kader dalam mendeteksi perkembangan anak memberikan dampak positif jangka panjang bagi komunitas setempat. Kader yang sudah dilatih dapat terus mengaplikasikan pengetahuan mereka di posyandu, sehingga pemantauan perkembangan anak menjadi lebih optimal. Deteksi dini dan intervensi yang tepat waktu dapat mencegah keterlambatan perkembangan menjadi masalah yang lebih serius di masa depan. Selain itu, kader juga berperan dalam memberikan edukasi kepada orang tua mengenai pentingnya stimulasi perkembangan anak di rumah.
Dengan meningkatnya keterampilan kader, program pencegahan stunting di Desa Ketimang juga mendapatkan dorongan yang signifikan. Deteksi dini perkembangan anak yang dilakukan secara rutin memungkinkan identifikasi anak-anak yang berisiko stunting lebih awal, sehingga intervensi nutrisi dan kesehatan dapat dilakukan secara cepat dan tepat. Hal ini sejalan dengan tujuan pemerintah dalam mengurangi angka stunting di Indonesia.
Baca juga: Keamanan Data Kesehatan Jadi Fokus Utama di Seminar Nasional Manajemen Informasi Kesehatan
Pelatihan kader posyandu di Desa Ketimang, Wonoayu, membuktikan bahwa peningkatan pengetahuan dan keterampilan kader dalam deteksi perkembangan anak merupakan solusi efektif untuk pencegahan stunting dan keterlambatan perkembangan anak. Program ini berhasil meningkatkan kapasitas kader dalam menjalankan peran mereka sebagai pelaku utama pelayanan kesehatan di tingkat desa. Dengan pelatihan dan pendampingan yang tepat, kader posyandu dapat memberikan kontribusi besar dalam upaya meningkatkan kesehatan anak-anak di komunitas mereka.
Melalui deteksi dini yang lebih baik, anak-anak yang mengalami keterlambatan perkembangan dapat segera mendapatkan intervensi yang diperlukan, sehingga mereka memiliki peluang yang lebih baik untuk tumbuh dan berkembang secara optimal. Oleh karena itu, inisiatif pelatihan kader seperti ini sangat penting untuk diterapkan di berbagai wilayah lain di Indonesia sebagai bagian dari upaya nasional untuk meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan anak-anak.
Untuk mengetahui informasi lebih lanjut dapat mengunjungi lama admisi.umsida.ac.id dan kebidanan.umsida.ac.id.
Sumber: Siti Cholifa Cadre Training in Detecting Toddler Development in Ketimang Village, Wonoayu District
Penulis: Ayunda H