Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) resmi menindaklanjuti kerjasama khususnya dengan Program Mate-Care di Jepang pada Bulan Juli kemarin. Menurut Dosen Fakultas Biologi UMM, Dr Sukarsono UMM secara resmi akan mengirimkan alumni Program Studi (Prodi) Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan UMM di beberapa di beberapa rumah sakit naungan Mate-Care Co. Ltd di Jepang awal Tahun 2019 mendatang.
Mate-Care Co. Ltd merupakan sebuah asosiasi rumah sakit yang berpusat di Jepang. Perusahaan asal Jepang ini membuka peluang bagi lulusan UMM dalam kerja sama magang untuk perusahaannya khususnya bagi lulusan yang memiliki impian bekerja di luar negeri. Program magang ini bisa dilakukan mulai Tahun 2019 mendatang dengan durasi magang 5 Tahun. Lowongan magang yang ditawarkan kali ini program bekerja di Rumah Sakit Lansia. Lansia kepanjangan dari lanjut usia. Jadi fokus pekerjaan yang ditawarkan adalah perawatan terhadap orang lanjut usia (kakek dan nenek).
Berdasarkan pertemuan yang diadakan oleh UMM dan Program Mate-Care Jepang, Direktur Mate-Care Jepang Kamimura Yoichiro menyampaikan bahwa saat ini Jepang mengalami kekurangan tenaga kerja pada beberapa lapangan pekerjaan. Di antaranya bidang keguruan, teknik perkapalan, informatika, pariwisata, dan kesehatan. Oleh karenanya, peluang kerja khususnya bagi alumni Ilmu Keperawatan terbuka lebar dengan lama karir 5 Tahun dan gaji 25 juta per bulannya.
Dr Sukarsono menambahkan bahwa Direktur Program Mate-Care Jepang sudah berupaya maksimal untuk program ini dengan cara mengadakan pertemuan dengan beberapa Universitas di Indonesia. Namun hanya UMM yang segera dan siap menyambut kerjasama ini. Dengan demikian, Direktur Mate-Care Jepang menyambut baik dan menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya atas kerjasama ini.
Menurut Dr Sukarsono menambahkan pihak UMM tidak main-main dalam melakukan persiapan, baik dari segi ilmu dan praktikum di lapangan, bahkan materi tentang perawatan lansia juga masuk dalam mata kuliah. Dengan adanya program ini diharapkan alumi Ilmu Keperawatan dapat menimba ilmu dan sukses berkarir di Jepang sehingga kompetensi setara dengan standar internasional. Selain itu para alumni nantinya juga akan banyak pengalaman dan belajar hal-hal baik di Jepang.
Sebagai bentuk kerjasama dengan UMM, Fikes UMSIDA juga menyambut baik diadakannya sosialisasi Mate-Care di Jepang. Acara yang digelar Sabtu, 01 September ini bertujuan untuk memberikan wawasan dan gambaran kepada Dosen dan Mahasiswa tentang program kerja di Jepang. Diharapkan dengan adanya sosialisasi ini Dosen khususnya mahasiswa bisa berpikir lebih luas tentang potensi dan kesempatan kerja di Jepang.
Sebelum keberangkatan tentunya para alumni akan dibekali dengan pelatihan bahasa dan budaya Jepang, hingga cara penggunaan alat-alat kesehatan berstandar di Jepang. Bekerjasama dengan Yayasan Duta Mandiri (DMI), Lembaga Bahasa UMM membuka program pelatihan bahasa Jepang dengan kelas intensif selama kurang lebih 7 bulan s/d 1 Tahun untuk persiapan bekerja di Jepang. Pengajar merupakan sensei alumni Pendidikan Bahasan Jepang yang dibagi menjadi 2 kelas, yaitu kelas pagi dan siang. Alumni dapat memilih kelas sesuai dengan keperluan masing-masing.
Level Program Bahasa Jepang untuk pekerja dibagi menjadi 5 tingkatan. Mulai dari tingkatan terendah yaitu N5, N4, N3, N2, dan N1. Untuk syarat kelulusan bahasa Jepang bagi pekerja di Mate-Care Co. Ltd cukup sampai dengan N3 sedangkan bagi perawat yang bekerja di Rumah Sakit Umum target bahasanya sampai level N2. Kursus bahasa yang dilakukan sebelum keberangkatan ini bertujuan untuk mengejar level bahasa Jepang sampai N3. Jika lolos, tahap selanjutnya harus mengikuti pelatihan keperawatan dan alat medis di Jepang baru akan diberangkakan bekerja di Jepang.
Ketika sampai di Jepang tidak serta merta perawat langsung menangani pasien lansia. Pihak Rumah Sakit akan melakukan training sekitar 3-4 bulan perawatan langsung ke pasien guna melatih skill perawatan lebih lanjut. Pada tahap ini perawat sudah mendapatkan gaji secara utuh kurang lebih 25 juta per bulannya hingga 3 Tahun dan apabila ingin melanjutkan bisa sampai 5 Tahun. Kebutuhan Visa dan sebagainya juga sudah disiapkan oleh pihak Mate-Care Jepang. Jika dalam 5 Tahun pertama perawat ingin melanjutkan terus bekerja, kontrak pekerja bisa diperpanjang sampai 5 Tahun berikutnya.
Direktur DMI Foundation Ir Donny Nobri Dwiyanto mempunyai pengalaman 14 Tahun bekerja di Jepang. Menurut Donny begitu sapaan akrabnya, pengalaman bekerja di Jepang selama 14 Tahun telah mengubah mental dan maindsetnya jadi lebih terlatih, disiplin tinggi, selalu bekerja keras dan berinovasi. Lebih penting lagi ini karena orang Jepang sangat menghargai orang lain dalam setiap tindakannya. Ia berharap dengan adanya kerja sama ini dapat memberdayakan lulusan keperawatan di Indonesia khususnya alumni UMM untuk go internasional dan dapat bekerja di rumah sakit lansia di Jepang. Dengan demikian, saat mereka kembali ke Indonesia mampu mengaplikasikan ilmunya lebih dalam sehingga menyumbang kontribusinya untuk bangsa. Ilmu yang didapat selama bekerja di Jepang juga dapat ditularkan kepada junior maupun teman kerja nantinya.(Iid)
17
Sep