Kebidanan.umsida.ac.id – Program kesehatan lansia di Indonesia terus berkembang, salah satunya melalui keberadaan Posyandu Lansia yang menjadi pusat perhatian dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Posyandu Lansia di Desa Jiken, Kecamatan Tulangan, Kabupaten Sidoarjo, menjadi contoh program kesehatan berbasis masyarakat yang mengedepankan inovasi riset dan edukasi. Artikel ini akan menggali lebih dalam mengenai keunggulan riset dan upaya yang telah dilakukan untuk meningkatkan kesehatan lansia, berdasarkan program pengabdian masyarakat yang berlangsung di Posyandu Lansia Desa Jiken pada tahun 2019.
Pentingnya Kesehatan Lansia dalam Konteks Masyarakat
Badan Pusat Statistik memprediksi bahwa pada tahun 2035, jumlah penduduk lansia di Indonesia akan mencapai 33,7 juta jiwa. Usia lanjut seringkali diiringi dengan berbagai masalah kesehatan degeneratif seperti hipertensi, diabetes, dan osteoporosis. Pemerintah, melalui berbagai inisiatif seperti Puskesmas dan Posyandu, terus berupaya memberikan layanan kesehatan yang lebih baik bagi lansia.
Namun, di banyak wilayah, termasuk Desa Jiken, masih terdapat kendala dalam penyelenggaraan Posyandu Lansia, seperti minimnya alat kesehatan, kurangnya pengetahuan kader posyandu, serta rendahnya partisipasi lansia. Untuk mengatasi masalah ini, riset dan pengabdian masyarakat di Desa Jiken menyoroti pentingnya intervensi berbasis kesehatan dengan menyediakan edukasi dan pelatihan yang komprehensif.
Riset dan Intervensi Kesehatan Lansia di Desa Jiken
Riset yang dilakukan di Posyandu Lansia Desa Jiken bertujuan untuk memberikan solusi terhadap masalah-masalah yang dihadapi oleh kader dan masyarakat lansia. Salah satu solusi yang ditawarkan adalah penyediaan alat-alat kesehatan sederhana seperti tensimeter, alat pengukur glukosa, kolesterol, dan asam urat. Alat-alat ini menjadi komponen penting dalam pelaksanaan pemeriksaan kesehatan secara berkala yang menjadi bagian dari kegiatan Posyandu Lansia.
Selain itu, riset ini juga menekankan pentingnya pelatihan bagi kader posyandu untuk melakukan Point of Care Testing (POCT), yakni pemeriksaan sederhana yang dapat dilakukan di tempat, tanpa harus menunggu kunjungan tenaga medis dari Puskesmas. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan efektivitas deteksi dini penyakit, sehingga penanganan dapat dilakukan lebih cepat.
Edukasi dan Konseling untuk Pola Hidup Sehat
Selain fokus pada pemeriksaan kesehatan, kegiatan pengabdian masyarakat ini juga menyoroti pentingnya edukasi tentang pola hidup sehat. Edukasi ini diberikan melalui penyuluhan yang disertai dengan media visual seperti poster dan banner yang mudah dipahami oleh masyarakat lansia. Penyuluhan ini mencakup topik-topik penting seperti pencegahan hipertensi dan osteoporosis, dua masalah kesehatan yang umum dihadapi oleh lansia.
Tidak hanya kesehatan fisik, program ini juga memperhatikan aspek psikologis melalui penyediaan layanan konseling. Layanan konseling ini memberikan dukungan bagi lansia yang mungkin mengalami tekanan psikologis akibat perubahan fisik atau situasi sosial yang mereka hadapi. Dengan adanya layanan ini, lansia dapat lebih terbuka mengenai permasalahan kesehatan mental yang mungkin mereka alami.
Antusiasme dan Partisipasi Masyarakat yang Meningkat
Salah satu indikator keberhasilan program ini adalah meningkatnya partisipasi dan antusiasme lansia dalam kegiatan Posyandu. Tercatat, pada pelaksanaan kegiatan pemeriksaan kesehatan pada April 2019, sebanyak 81 lansia berpartisipasi di Pos 1 yang berlokasi di Balai Desa Jiken, dan 48 lansia di Pos 2 yang berlokasi di Gedung Olahraga Desa Jiken. Walaupun beberapa lansia awalnya merasa takut untuk menjalani pemeriksaan darah, dukungan dari kader kesehatan dan tim pengabdian masyarakat berhasil mengurangi ketakutan tersebut.
Keaktifan lansia juga terlihat pada kegiatan senam yang menjadi bagian rutin dari Posyandu. Dengan dipandu oleh instruktur berpengalaman, senam ini tidak hanya bertujuan untuk menjaga kebugaran fisik, tetapi juga menjadi sarana bagi lansia untuk bersosialisasi dan membangun komunitas yang lebih solid.
Pentingnya Pelatihan dan Inovasi Berkelanjutan
Keberhasilan program ini tidak terlepas dari pelatihan yang diberikan kepada kader posyandu. Dengan kemampuan untuk melakukan POCT secara mandiri, kader posyandu di Desa Jiken kini memiliki peran yang lebih besar dalam menjaga kesehatan masyarakat lansia. Pelatihan ini tidak hanya mencakup aspek teknis, tetapi juga inovasi dalam merancang kegiatan posyandu agar tidak monoton, sehingga lansia lebih tertarik untuk berpartisipasi.
Selain itu, riset ini juga menekankan pentingnya pengembangan instrumen promosi kesehatan yang lebih menarik dan interaktif. Poster-poster kesehatan yang dipasang di Posyandu Lansia dirancang dengan warna dan tulisan yang kontras agar lebih mudah dibaca oleh lansia. Hal ini sejalan dengan temuan riset sebelumnya yang menunjukkan bahwa media visual yang menarik dapat meningkatkan perhatian dan minat masyarakat terhadap informasi kesehatan.
Riset dan pengabdian masyarakat yang dilakukan di Posyandu Lansia Desa Jiken memberikan kontribusi nyata dalam peningkatan derajat kesehatan lansia. Dengan penyediaan alat-alat kesehatan yang memadai, pelatihan kader posyandu, serta edukasi dan konseling yang komprehensif, masyarakat lansia di Desa Jiken kini memiliki akses yang lebih baik terhadap layanan kesehatan.
Program ini tidak hanya berhasil meningkatkan kesadaran lansia akan pentingnya pola hidup sehat, tetapi juga membantu memperpanjang umur harapan hidup mereka. Diharapkan, model program kesehatan berbasis masyarakat ini dapat diterapkan di wilayah lain, sehingga semakin banyak lansia yang merasakan manfaatnya.
Sumber: Evi Renata Peningkatan Derajat Kesehatan Masyarakat Melalui Pemeriksaan Kesehatan Dan Edukasi Pola Hidup Sehat
Penulis: Ayunda H