Kebidanan.umsida.ac.id – Posyandu merupakan ujung tombak pelayanan kesehatan di masyarakat, terutama untuk anak balita. Namun, tingkat kunjungan ke posyandu di Desa Ketajen, Gedangan, Sidoarjo, masih rendah, hanya mencapai 56,5% dari target nasional 87%. Penelitian di desa ini mengidentifikasi faktor-faktor yang memengaruhi kunjungan balita dan memberikan berbagai strategi untuk meningkatkannya. Berikut adalah delapan tips dan trik praktis untuk mendorong kehadiran balita ke posyandu.
Baca juga: Spotting pada KB Suntik: Apa Dampaknya terhadap Penggunaan Jangka Panjang?
1. Meningkatkan Pengetahuan Ibu
Pengetahuan ibu adalah kunci keberhasilan program posyandu. Dalam penelitian ini, 86% ibu memiliki pengetahuan yang baik tentang pentingnya posyandu. Informasi mengenai manfaat posyandu, seperti memantau tumbuh kembang balita dan pemberian imunisasi, harus terus disosialisasikan. Penyuluhan secara berkala melalui pertemuan masyarakat, media sosial, atau program khusus seperti “kelas ibu” dapat menjadi cara efektif untuk meningkatkan kesadaran. Dengan pengetahuan yang baik, ibu akan lebih terdorong membawa anaknya ke posyandu.
2. Membentuk Sikap Positif
Sikap positif ibu terhadap posyandu sangat berpengaruh pada kehadiran mereka. Penelitian menunjukkan bahwa 89,7% ibu di Desa Ketajen memiliki sikap positif terhadap posyandu. Sikap ini biasanya terbentuk melalui pengalaman langsung atau pemahaman yang mendalam tentang pentingnya kesehatan anak. Program berbasis komunitas, seperti berbagi pengalaman ibu yang telah merasakan manfaat posyandu, dapat membantu menciptakan sikap positif di kalangan ibu lainnya.
3. Menyediakan Fasilitas yang Memadai
Fasilitas posyandu yang memadai memainkan peran penting dalam menarik ibu untuk rutin datang. Pastikan tempat posyandu bersih, nyaman, dan dilengkapi alat kesehatan yang sesuai, seperti timbangan digital dan alat ukur tinggi badan. Selain itu, pelayanan yang ramah dari kader kesehatan dan bidan akan meningkatkan rasa percaya ibu terhadap posyandu.
4. Memberikan Informasi Secara Berkala
Informasi yang jelas dan mudah diakses akan memudahkan ibu untuk mengatur jadwal kunjungan ke posyandu. Pengumuman tentang jadwal posyandu dapat dilakukan melalui media sosial, grup WhatsApp, atau melalui pengeras suara di lingkungan desa. Informasi tambahan, seperti pentingnya imunisasi atau jadwal pemberian vitamin A, juga dapat menjadi pengingat bagi ibu untuk hadir.
5. Meningkatkan Kolaborasi dengan Tokoh Masyarakat
Dukungan dari tokoh masyarakat, seperti kepala desa, tokoh agama, atau pemimpin komunitas, dapat mendorong partisipasi ibu balita. Tokoh-tokoh ini dapat memberikan pengaruh positif dengan mengajak masyarakat untuk mendukung program posyandu. Kampanye kesehatan yang melibatkan tokoh masyarakat biasanya lebih efektif karena menimbulkan rasa percaya dan komitmen dari masyarakat.
6. Mengoptimalkan Peran Kader
Kader posyandu adalah penghubung antara program kesehatan dan masyarakat. Pendekatan personal yang dilakukan oleh kader dapat membantu menjangkau ibu-ibu yang mungkin tidak mengetahui jadwal posyandu atau kurang sadar akan pentingnya layanan ini. Pelatihan rutin untuk kader juga penting agar mereka dapat memberikan edukasi yang akurat dan efektif.
7. Menyesuaikan Jadwal Posyandu
Bagi ibu yang bekerja, jadwal posyandu yang fleksibel sangat membantu. Misalnya, membuka layanan di sore hari atau akhir pekan memungkinkan ibu untuk tetap memenuhi kebutuhan kesehatan anak tanpa harus mengorbankan pekerjaan. Selain itu, posyandu keliling juga dapat menjadi solusi bagi daerah yang memiliki akses terbatas.
8. Memberikan Insentif atau Penghargaan
Insentif sederhana, seperti bingkisan makanan sehat, dapat menjadi motivasi bagi ibu untuk rutin membawa anak ke posyandu. Selain itu, penghargaan berbasis kehadiran, seperti pemberian sertifikat atau ucapan apresiasi, juga dapat menciptakan rasa bangga dan mendorong ibu untuk terus aktif dalam program posyandu.
Meningkatkan kunjungan balita ke posyandu membutuhkan pendekatan yang menyeluruh dan inovatif. Dengan menerapkan strategi-strategi di atas, posyandu tidak hanya dapat meningkatkan cakupan layanan, tetapi juga menciptakan ekosistem kesehatan yang lebih baik di masyarakat. Pengetahuan yang baik, sikap positif, dan fasilitas yang mendukung adalah kombinasi sempurna untuk memastikan kesehatan dan kesejahteraan anak-anak Indonesia. Posyandu dapat terus menjadi garda terdepan dalam menjaga kesehatan anak balita dan membangun generasi yang lebih sehat.
Sumber: Paramitha Amelia Kusumawardhani Predisposing Faktor Kunjungan Balita Ke Posyandu Di Desa Ketajen Gedangan Sidoarjo
Penulis: Ayunda H