Kebidanan.umsida.ac.id – Pemeriksaan hemoglobin pada ibu hamil menjadi salah satu prosedur vital dalam dunia kesehatan. Tingginya angka anemia pada ibu hamil, yang mencapai 48,9% pada 2018, menunjukkan urgensi pemahaman tentang metode pemeriksaan yang tepat. Sebuah penelitian di Puskesmas Sukodono, Sidoarjo, memberikan wawasan mendalam mengenai perbandingan metode Point of Care Testing (POCT) dengan metode Cyanmethemoglobin.
Baca juga: Teknik Menyusui yang Benar: Solusi untuk Keberhasilan ASI Eksklusif
Delapan Tips Penting dalam Penelitian Kadar Hemoglobin
1. Pahami Pentingnya Pemilihan Metode
Kadar hemoglobin pada ibu hamil dapat diperiksa menggunakan berbagai metode, termasuk POCT dan Cyanmethemoglobin. Metode ini sering dianggap sebagai standar internasional karena akurasi tinggi. Namun, alat POCT yang portabel menawarkan kemudahan dan kecepatan hasil. Kenali kelebihan dan kekurangan tiap metode berdasarkan tujuan penelitian dan kondisi fasilitas kesehatan.
2. Fokus pada Jenis Sampel
Penelitian ini menggunakan darah vena dan darah kapiler. Kedua jenis sampel memiliki karakteristik berbeda, di mana darah kapiler sering kali bercampur dengan cairan sel akibat tekanan saat pengambilan. Pilih jenis sampel yang paling sesuai dengan konteks penelitian Anda dan pahami bagaimana teknik pengambilan dapat memengaruhi hasil.
Sumber Pexels
3. Pilih Alat yang Sesuai
Penelitian ini menggunakan alat Easy Touch GCHb untuk metode POCT. Alat ini populer karena kecepatan dan kemudahan penggunaannya, meski kadang hasilnya cenderung lebih tinggi dibanding kadar yang lain. Gunakan alat yang tersedia di fasilitas Anda, tetapi pastikan untuk mempertimbangkan faktor bias yang mungkin timbul.
4. Gunakan Desain Penelitian yang Tepat
Studi ini menggunakan desain cross-sectional analitik, yang memungkinkan perbandingan langsung antara hasil kedua metode tersebut pada ibu hamil. Pilih desain penelitian yang dapat menjawab pertanyaan riset Anda dengan efektif, terutama jika membandingkan beberapa metode.
5. Analisis Data dengan Tepat
Penelitian ini menggunakan uji t-test untuk membandingkan rata-rata hasil dari dua metode. Hasilnya menunjukkan tidak ada perbedaan signifikan secara statistik antara POCT darah kapiler dan Cyanmethemoglobin darah vena, tetapi ada perbedaan signifikan antara keduanya untuk darah vena. Gunakan analisis statistik yang sesuai untuk mendukung kesimpulan Anda secara valid.
6. Perhatikan Stabilitas Sampel
Faktor seperti lama penyimpanan, suhu, dan kontaminasi dapat memengaruhi hasil pemeriksaan hemoglobin. Stabilitas sampel harus dijaga untuk memastikan akurasi hasil.
7. Ketahui Konteks Klinis
Metode ini dianjurkan oleh WHO karena tingkat kesalahan rendah. Namun, metode POCT bisa menjadi alternatif praktis di fasilitas dengan keterbatasan alat.
8. Lakukan Validasi Lintas Metode
Penelitian ini menunjukkan bahwa hasil metode POCT dan Cyanmethemoglobin bisa berbeda, tergantung pada jenis sampel. Oleh karena itu, validasi antar metode penting untuk memastikan interpretasi yang akurat.
Melalui penelitian ini, diketahui bahwa metode POCT sangat bermanfaat untuk pemeriksaan cepat di fasilitas kesehatan dengan keterbatasan alat. Meski begitu, metode Cyanmethemoglobin tetap menjadi pilihan utama di fasilitas yang lebih lengkap. Dengan memahami karakteristik tiap metode, peneliti dapat merancang studi yang lebih baik, menghasilkan data yang valid, dan mendukung peningkatan kesehatan ibu hamil.
Sumber: Evi Rinata Perbedaan Hasil Pemeriksaan Hemoglobin Antara Metode Point of Care Testing Dengan Metode Sianmethemoglobin Pada Ibu Hamil
Penulis: Ayunda H