Kebidanan.umsida.ac.id – Desa Jiken, yang terkenal sebagai Kampung Pare, memiliki potensi besar di bidang pertanian dan wirausaha, salah satunya adalah produk keripik pare. Produk ini telah menjadi solusi inovatif yang mengubah rasa pahit pare menjadi camilan renyah, gurih, dan menyehatkan. Berkat upaya pengabdian masyarakat dari Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida), usaha mikro dan kecil di desa ini kini semakin berkembang, terutama melalui penerapan teknologi tepat guna, desain kemasan inovatif, dan strategi pemasaran modern.
Baca juga: 8 Strategi Efektif untuk Meningkatkan Usaha Mikro Kripik Pare Desa Jiken Sidoarjo
Pare: Dari Pahit Menjadi Potensi Ekonomi
Pare dikenal sebagai tanaman dengan berbagai manfaat kesehatan, termasuk menurunkan kadar glukosa darah, mencegah malaria, hingga mengatasi sariawan. Di tangan kelompok wanita tani (KWT) dan ibu-ibu PKK Desa Jiken, pare diolah menjadi keripik yang lezat dan bergizi. Namun, kendala utama yang dihadapi adalah metode produksi yang masih tradisional, termasuk pengolahan manual, kemasan sederhana, dan pemasaran yang terbatas pada pesanan lokal.
Identifikasi Masalah Usaha Keripik Pare
Berbagai masalah utama telah diidentifikasi dalam proses produksi keripik pare:
1. Produksi Manual: Proses pembuatan keripik masih tradisional, membutuhkan waktu lama, dan hasil produk sering berminyak, mengurangi daya tahan dan kerenyahan.
2. Kemasan Sederhana: Desain kemasan kurang menarik dan belum mampu mencerminkan produk sebagai oleh-oleh khas Desa Jiken.
3. Pemasaran Terbatas: Produk hanya dipasarkan berdasarkan pesanan tanpa strategi yang terstruktur, baik secara offline maupun online.
Pendekatan Inovatif: Solusi dan Implementasi
Program pengabdian masyarakat oleh tim UMSIDA dilakukan dengan pendekatan terencana selama empat bulan, melibatkan berbagai tahap:
Penggunaan Teknologi Tepat Guna
Teknologi berupa mesin spinner peniris minyak diberikan kepada kelompok usaha keripik pare. Mesin ini mampu mengurangi kandungan minyak pada keripik, sehingga menghasilkan produk yang lebih tahan lama, renyah, dan memiliki tampilan lebih menarik. Dengan kapasitas 3 kg per batch, mesin ini mendukung peningkatan efisiensi produksi dan kualitas produk secara signifikan.
Desain Kemasan yang Menarik
Kemasan memainkan peran penting dalam menarik perhatian konsumen. Dengan bekerja sama dengan tim desain, kelompok usaha mendapatkan desain kemasan baru yang mencerminkan nilai produk sebagai oleh-oleh khas. Desain ini mencakup label yang informatif dan estetis, meningkatkan daya tarik produk di pasar.
Strategi Pemasaran Modern
Untuk memperluas jangkauan pasar, seminar pemasaran diadakan bagi kelompok wanita tani dan ibu-ibu PKK. Mereka dilatih memasarkan produk melalui platform online seperti WhatsApp dan media sosial lainnya. Selain itu, pemasaran offline juga dilakukan melalui kerja sama dengan pusat bisnis UMSIDA. Upaya ini berhasil meningkatkan penjualan dan permintaan produk secara signifikan.
Pengenalan Variasi Rasa
Agar lebih kompetitif, kelompok usaha mulai memperkenalkan variasi rasa pada keripik pare, seperti rasa bawang, barbeque, dan pedas. Langkah ini tidak hanya menarik lebih banyak konsumen tetapi juga memberikan pilihan yang lebih beragam.
Hasil dan Dampak Positif
Pendampingan selama program ini menghasilkan berbagai dampak positif, di antaranya:
– Peningkatan Kualitas Produk: Dengan mesin spinner, keripik pare kini lebih renyah, tahan lama, dan bebas minyak berlebih.
– Kemasan Lebih Profesional: Kemasan baru meningkatkan citra produk, menjadikannya lebih menarik untuk pasar oleh-oleh.
– Peningkatan Pemasaran: Strategi pemasaran online dan offline membuka peluang baru, meningkatkan produksi dan penjualan.
– Penguatan Ekonomi Lokal: Dengan produksi yang meningkat, usaha ini berpotensi menciptakan lapangan kerja baru dan meningkatkan perekonomian warga Desa Jiken.
Langkah Ke Depan
Meski telah menunjukkan hasil yang signifikan, program ini masih membutuhkan pendampingan lanjutan untuk mencapai kemandirian penuh. Pengembangan berikutnya mencakup:
– Diversifikasi Produk: Menambahkan lebih banyak variasi rasa untuk menarik segmen pasar yang lebih luas.
– Pemasaran Digital: Meningkatkan kehadiran di platform e-commerce untuk menjangkau konsumen yang lebih besar.
– Peningkatan Kapasitas Produksi: Menambah alat produksi dan pelatihan lanjutan bagi anggota kelompok usaha.
Transformasi usaha keripik pare di Desa Jiken menunjukkan bahwa penerapan teknologi tepat guna, strategi pemasaran modern, dan kemasan inovatif dapat menjadi solusi nyata untuk meningkatkan kualitas dan daya saing UMKM. Dukungan berkelanjutan dari berbagai pihak, termasuk universitas dan pemerintah, diperlukan agar usaha ini menjadi pilar ekonomi yang mandiri dan berkelanjutan.
Inovasi seperti ini tidak hanya meningkatkan taraf hidup masyarakat lokal tetapi juga memberikan inspirasi bagi daerah lain untuk memaksimalkan potensi lokal mereka. Dengan sinergi yang baik, keripik pare Desa Jiken berpeluang menjadi ikon kuliner khas Sidoarjo yang mendunia.
Sumber: Siti Cholifah Pengembangan Usaha Mikro Dan Menengah Pada Kelompok Usaha Kripik Pare Sidoarjo Jawa Timur
Penulis: Ayunda H