Pengobatan/ terapi untuk pengobatan berbagai macam penyakit dibagi menjadi 2 macam, yaitu terapi farmakologis dan non farmakologis. Terapi farmakologis merupakan terapi menggunakan obat-obatan medis. Terapi ini memang banyak diminati oleh kalangan masyarakat pada umumnya karena reaksinya yang cepat terhadap penyakit. Namun, di sisi lain ada dampak yang juga dapat mengganggu kesehatan jika dilakukan dalam jangka waktu yang lama. Merusak ginjal merupakan salah satu dampak negatif penggunaan obat-obatan dalam jangka panjang.
Sedangkan terapi non farmakologis merupakan terapi pengganti atau yang akrab disapa terapi komplementer. Pada beberapa tahun terakhir masyarakat luas mulai memperhitungkan efek positif dari terapi komplementer ini, mengingat dampak negatif yang ditimbulkan oleh terapi dengan obat-obatan. Salah satu terapi komplementer yang banyak diminati sekarang ini adalah pengobatan dengan teknik akupresur.
Terapi akupresur merupakan terapi dengan menggunakan penekanan / pemijatan pada titik- titik tertentu di tubuh kita. Dengan teknik dan obat- obatan alami yang digunakan berupa minyak esensial untuk terapi, maupun alat- alat yang aman, pengobatan dengan metode ini banyak diminati. Teknik pengobatan yang non-invasif ini dianggap aman dan banyak memberikan dampak yang baik untuk tubuh.
Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan yang juga merupakan Dosen Pengajar DIII Kebidanan ini salah satu yang tertarik mempelajari teknik pengobatan dengan metode akupresur. Berbekal pelatihan Mom and Baby Spa yang diikuti, SM Faridah Hanum SST MM MKes juga ingin memberi pengajaran pada Mahasiswa Kebidanan Semester II (dua) dan IV (empat) materi akupresur di dunia kebidanan. Dosen yang juga membuka PMB (Praktik Mandiri Bidan) di rumahnya di daerah Sukodono ini juga menginginkan bahwa lulusan bidan nantinya juga dapat berdikari dan lebih inovatif dalam mengembangkan pelayanan di dunia kesehatan terutama asuhan pada ibu dan anak.
Lebih lanjutnya semakin maraknya arus persaingan di dunia kesehatan juga yang menjadi fokus lebih bagi para Dosen untuk mempersiapkan anak didik yang unggul, mumpuni, dan siap berdaya saing. Nah, terapi akupresur dalam dunia kebidanan inilah yang dapat dijadikan unggulan untuk para lulusan kebidanan FIKES UMSIDA ini. Salah satu mahasiswi Semester IV kebidanan yang bernama Tafhamin menuturkan, “Mahasiswa bidan butuh keahlian lebih, agar bisa lebih dari lulusan kebidanan lainnya… Bersyukur diadakan pelatihan akupresur ini di bangku kuliah sebagai tambahan pengetahuan dan keahlian nantinya…”
Bekerja sama dengan Himpunan Mahasiswa Prodi Kebidanan, Bu Hanum sapaan akrabnya sukses menggelar pelatihan akupresur dalam dunia kebidanan pada Sabtu (29/06/19). Diikuti sekitar 52 mahasiswa acara ini disambut antusias mahasiswa. “Pelatihannya asyik dan tidak membosankan… “ tutur Maria mahasiswi semester II kebidanan. Fokus utama materi pada pelatihan kali ini adalah baby massage and spa (pijat bayi dan berbagai perawatan esensial dan alami bayi) dan mom spa (perawatan ibu sejak hamil sampai nifas). (Iid)
02
Jul