Malnutrisi

Kebidanan Umsida Ungkap Malnutrisi dan Anemia pada Ibu Hamil, Waspada Dampak pada Kesehatan Ibu dan janin

Kebidanan.umsida.ac.idMalnutrisi dan anemia masih menjadi masalah gizi utama pada ibu hamil di Indonesia. Dua kondisi ini kerap terjadi bersamaan dan berdampak buruk, tidak hanya pada kesehatan ibu, tetapi juga tumbuh kembang janin.

Baca Juga : Kebidanan Umsida Ungkap Bukti Ilmiah Lavender sebagai Terapi Nonfarmakologis Dismenorea

Melalui wawancara bersama Dr Rahfani Rosyidah S Keb Bd M Sc dosen kebidanan Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida), terungkap pentingnya peran deteksi dini, edukasi gizi, serta keterlibatan bidan yang komprehensif dan profesional dalam mencegah risiko komplikasi.

Ketika Gizi Buruk Menjadi Ancaman Nyata bagi Ibu dan Janin
Malnutrisi
Sumber : AI

Malnutrisi pada ibu hamil adalah kondisi di mana asupan nutrisi tidak mencukupi kebutuhan tubuh dan perkembangan janin, baik dari kalori maupun zat gizi mikro seperti protein, zat besi, kalsium, dan asam folat. Sementara itu, anemia adalah kondisi kekurangan hemoglobin (Hb) dibawah 11 g/dL, yang sering terjadi karena kekurangan zat besi atau asam folat.

“Kondisi ini bisa terjadi karena pola makan yang buruk, mual muntah berlebih, kehamilan berdekatan, infeksi, atau keterbatasan akses makanan bergizi,” jelas Dr Rahfani.

Dampak malnutrisi sangat serius, terutama bagi ibu hamil yang harus lebih waspada. Malnutrisi dapat menyebabkan berbagai kondisi yang merugikan, seperti berat badan lahir rendah (BBLR), stunting, keguguran, hingga cacat bawaan pada bayi. Selain itu, anemia juga memiliki dampak yang besar, karena menyebabkan tubuh ibu kekurangan oksigen, yang dapat meningkatkan risiko kelelahan parah, proses persalinan yang lama, dan pendarahan setelah melahirkan.

Dosen S1 Kebidanan tersebut juga menambahkan, “Resiko terberat dari anemia berat bisa menyebabkan gagal jantung, syok, dan bahkan kematian ibu. Ini bukan kondisi ringan yang bisa ditunda penanganannya.”

Mengenali dan Mencegah Sejak Dini Melalui Peran Bidan

Pemeriksaan rutin selama kehamilan atau Antenatal Care (ANC) menjadi langkah krusial dalam mendeteksi dan menangani malnutrisi serta anemia. Bidan, menurut Dr. Rahfani, memegang peranan sangat penting dalam proses ini.

Indikator sederhana seperti LILA (Lingkar Lengan Atas) <23,5 cm dan pemeriksaan hemoglobin menjadi cara efektif untuk menilai status gizi ibu hamil. Pemeriksaan berat badan, IMT, serta gejala fisik seperti pucat dan lemas juga diperhatikan.

“LILA dan berat badan itu indikator sederhana tapi sangat bermanfaat untuk deteksi dini. Dengan tahu lebih awal, bidan bisa mengambil langkah intervensi yang tepat,” tegasnya.

Ketika kondisi ini seperti malnutrisi tidak ditangani, ibu berisiko mengalami persalinan lama, kontraksi lemah, gagal persalinan normal, dan perdarahan postpartum. Bahkan, sistem kekebalan janin dapat terganggu dan organ vital tidak berkembang sempurna.

“Maka dari itu kami di Fikes Umsida terus menekankan peran bidan komprehensif dan profesional, agar bisa menilai risiko sejak trimester awal dan mendampingi ibu dengan empati serta keahlian klinis,” imbuhnya.

Membangun Kesadaran Gizi dari Rumah hingga Pelayanan Kesehatan

Menurut Dr. Rahfani, pencegahan sebaiknya dimulai sejak kehamilan dini, bahkan sejak merencanakan kehamilan. Asupan gizi seimbang menjadi dasar penting, seperti karbohidrat, protein, lemak sehat, serta vitamin dan mineral harus terpenuhi. Ibu juga dianjurkan mengkonsumsi tablet tambah darah (TTD) secara rutin dan memeriksakan kehamilannya minimal enam kali.

“Kehamilan adalah investasi masa depan. Nutrisi yang cukup bukan hanya menyelamatkan nyawa ibu, tapi juga membentuk generasi yang sehat, cerdas, dan produktif,” pesan Dr. Rahfani.

Namun, masih banyak tantangan yang dihadapi di lapangan. Di beberapa daerah, bidan menghadapi hambatan seperti literasi rendah, mitos keliru tentang makanan ibu hamil, akses pangan terbatas, hingga pengambilan keputusan yang masih bergantung pada suami atau keluarga, hal tersebut juga menjadi salah satu faktor pemicu malnutrisi pada ibu hamil.

“Bidan harus kreatif, kontekstual, dan penuh empati. Mereka harus bisa menyesuaikan pendekatan edukasi sesuai budaya lokal,” tambahnya.

Baca Juga : Berdampak Buruk bagi Kesehatan Reproduksi, Fikes Umsida Ungkap Menyikapi Kebiasaan Mengonsumsi Seblak dengan Bijak

Karena itu, Fikes Umsida mempersiapkan para lulusan S1 Kebidanan dan Profesi Bidan secara komprehensif secara teori dan praktik. Dr. Rahfani mendorong mahasiswa kebidanan untuk tidak hanya menguasai ilmu teori, tetapi juga memiliki kemampuan komunikasi dan sosial yang kuat untuk menjadi agen perubahan di masyarakat. Bidan yang profesional bukan hanya menyuntikkan vitamin atau memantau detak jantung janin, tapi juga mendidik, memotivasi, dan mendampingi ibu hamil dalam segala aspek kesehatannya.

Penulis : Amelia Hifayatus Sabila

Editor : Novia

Bertita Terkini

pembekalan
Siapkan Mahasiswa Profesi Bidan dengan Pembekalan Intensif dan Hybrid Learning
September 29, 2025By
kader posyandu
Kolaborasi ITS dan Umsida Perkuat Peran Kader Posyandu sebagai Garda Terdepan Kesehatan Anak
September 25, 2025By
nyeri postpartum
Manajemen Nyeri Postpartum Lebih Efektif Berkat Health Science Seminar Fikes Umsida
August 30, 2025By
SNIFEST
Perspektif Digital dan Klinis di SNIFEST 2025, Tingkatkan Kolaborasi Multidisiplin untuk Mengatasi TBC
August 23, 2025By
CHS
FIKES CHS Umsida Perluas Akses Layanan Kesehatan Gratis untuk Masyarakat Sidoarjo
August 16, 2025By
SAC
SAC FIKES Umsida di SMA An Nur Malang Buka Wawasan Remaja Soal Reproduksi dan Hidup Sehat
August 14, 2025By
SPINA
SPINA 2025 Ungkap Screening Langkah Preventif Kehamilan Sehat
August 9, 2025By
Evaluasi OSCE Jadi Langkah Nyata Fikes Umsida dalam Menjamin Mutu Lulusan Kebidanan
July 25, 2025By

Prestasi

peneliti
Dua Dosen Kebidanan Umsida Raih Nominasi Peneliti Terbaik Hibah Internal 2024–2025
September 19, 2025By
Mannequin acupressure
Inovasi Mannequin Acupressure LED dan Audio, Kebidanan Umsida Tembus Kilab 2025 Kemdikti Saintek
September 5, 2025By
Kespro
Kespro Disabilitas Jadi Sorotan, Mahasiswa Kebidanan Fikes Umsida Raih Juara 2 Lomba Poster Kesehatan PTMA se-Indonesia
May 7, 2025By
dok istimewah inovasi
Inovasi Laboran Umsida: Manekin Akupresur dengan Indikator LED Lolos Kilab 2024
November 15, 2024By
dok istimewah prestasi
Wisuda dengan Pencapaian Gemilang: Kisah Mahasiswi Kebidanan Umsida dalam Meraih Prestasi Nasional
October 29, 2024By
Menggandeng 2 Mahasiswi MIK, Prodi DIII Kebidanan Menang Lomba Video InfoBidan
April 17, 2019By
Mengenal Lhufi Afriyani, Lulusan Terbaik Prodi DIII Kebidanan Tahun 2018
November 20, 2018By

Riset dan Inovasi

KOMBINASI MODISCO
Kombinasi Modisco dan Akupresur, Strategi Inovatif Fikes Umsida untuk Perbaikan Gizi Balita
September 17, 2025By
CUES TO ACTION
Mengatasi Hambatan dan Memaksimalkan Cues to Action dan Dukungan Posyandu Kunci Partisipasi Orang Tua yang Lebih Aktif
September 11, 2025By
Buah Naga
Prebiotik Buah Naga Menjaga Keseimbangan Mikrobiota Mulut Selama Masa Kehamilan
August 27, 2025By
Olahraga
Olahraga Teratur Terbukti Efektif Mengurangi Dismenorea pada Remaja Putri
July 31, 2025By
daun kersen
Keunggulan Ekstrak Daun Kersen sebagai Antidiabetes Herbal yang Aman dan Efektif
July 13, 2025By
PRIMIGRAVIDA
Keunggulan Penelitian Faktor Risiko Hiperemesis Gravidarum pada Ibu Hamil
July 7, 2025By
Gula darah
Lebih Stabil untuk Gula Darah, Kebidanan Umsida Ungkap Suntik Kombinasi Jadi Pilihan Aman Kontrasepsi
July 1, 2025By
asupan zat gizi
Pentingnya Asupan Zat Besi untuk Remaja Putri Hindari Anemia dan Dismenore
June 30, 2025By