Gula darah

Lebih Stabil untuk Gula Darah, Kebidanan Umsida Ungkap Suntik Kombinasi Jadi Pilihan Aman Kontrasepsi

Kebidanan.umsida.ac.idSuntik KB adalah salah satu cara yang paling banyak digunakan oleh perempuan di Indonesia untuk mencegah kehamilan. Namun, ternyata tidak semua jenis suntik KB aman untuk kesehatan tubuh, khususnya untuk kadar gula darah.

Baca Juga : Keunggulan Penerapan Metode Continuity of Care Fikes Umsida dalam Mendukung Keberhasilan Menyusui Dini

Penelitian terbaru dari dosen Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Fikes Umsida) menunjukkan bahwa suntik kombinasi (yang mengandung hormon progesteron dan estrogen) lebih aman bagi kadar gula darah dibandingkan suntik KB progestin yang hanya mengandung satu hormon.

Penelitian ini berjudul “Kadar Glukosa Darah Puasa Akseptor Kontrasepsi Suntik dan AKDR” ini dilakukan oleh Siti Cholifah, Paramitha Amelia Kusumawardani, Miftahul Muslih, dan Siti Nur Azizah.

Studi ini juga bertujuan untuk membandingkan kadar gula darah puasa pada perempuan yang menggunakan tiga jenis alat KB, yaitu suntik progestin, suntik kombinasi, dan AKDR (alat kontrasepsi dalam rahim/IUD).

Perbandingan Tiga Jenis KB terhadap Gula Darah
Gula darah
Sumber : AI

Penelitian dilakukan pada 70 perempuan pengguna KB. Mereka dipilih berdasarkan beberapa kriteria, seperti tidak memiliki penyakit diabetes, usianya di bawah 40 tahun, dan sudah berpuasa sebelum tes gula darah. Para peneliti Fikes Umsida lalu membandingkan kadar gula darah puasa mereka.

Hasilnya:

  • Perempuan yang menggunakan suntik progestin memiliki kadar gula darah puasa tertinggi: 110,36 mg/dL.
  • Pengguna suntik kombinasi memiliki rata-rata gula darah 96,36 mg/dL.
  • Pengguna AKDR/IUD memiliki kadar gula darah paling rendah: 92,15 mg/dL.

Dari data ini, terlihat jelas bahwa suntik kombinasi memiliki dampak yang lebih ringan terhadap gula darah dibandingkan suntik progestin. Bahkan hasilnya hampir sama dengan AKDR yang tidak mengandung hormon.

Alasan Biologis Mengapa Suntik Kombinasi Lebih Stabil

Kontrasepsi suntik kombinasi mengandung dua jenis hormon: progesteron dan estrogen. Hormon estrogen berperan dalam meningkatkan sensitivitas sel terhadap insulin, sehingga membantu proses penyerapan glukosa oleh tubuh dan menjaga kadar gula tetap stabil. Sebaliknya, pada suntik progestin yang hanya mengandung hormon progesteron sintetis, terjadi penurunan sensitivitas insulin yang berujung pada resistensi insulin dan peningkatan kadar gula darah.

“Hormon estrogen dalam suntik kombinasi membantu menyeimbangkan efek hormon progesteron terhadap metabolisme tubuh. Hal inilah yang membuat suntik kombinasi relatif lebih aman bagi perempuan yang khawatir dengan risiko metabolik,” jelas Siti Cholifah, kaprodi kebidanan sekaligus peneliti utama dalam studi ini.

Temuan ini penting mengingat penggunaan kontrasepsi hormonal seringkali tidak mempertimbangkan kondisi kesehatan lain seperti risiko diabetes atau obesitas. Padahal, pemilihan jenis kontrasepsi seharusnya disesuaikan dengan kondisi kesehatan akseptor.

“Riset ini menunjukkan bahwa kita tidak bisa menyamaratakan jenis kontrasepsi untuk semua perempuan. Pemilihan harus berbasis pada data dan kebutuhan individu,” tambah Paramitha Amelia Kusumawardani, salah satu peneliti.

Rekomendasi Pemilihan Kontrasepsi dan Peran Bidan Profesional

Berdasarkan hasil penelitian ini, tim peneliti Fikes Umsida merekomendasikan agar pemilihan kontrasepsi dilakukan dengan pendekatan yang lebih personal dan berbasis risiko, khususnya bagi perempuan dengan riwayat gula darah tinggi atau memiliki risiko diabetes tipe 2.

Selain itu, penting bagi tenaga kesehatan, khususnya bidan, untuk memberikan edukasi menyeluruh tentang efek samping jangka panjang kontrasepsi hormonal. Dalam konteks ini, bidan komprehensif dan profesional memegang peran vital.

Baca Juga : Pentingnya Asupan Zat Besi untuk Remaja Putri Hindari Anemia dan Dismenore

“Bidan harus mampu mengkaji kondisi metabolik akseptor sebelum merekomendasikan jenis kontrasepsi tertentu. Pemeriksaan gula darah puasa, indeks massa tubuh, dan riwayat keluarga menjadi bagian dari skrining awal yang penting,” tegas Miftahul Muslih, salah satu anggota tim peneliti.

Fikes Umsida sebagai institusi akademik juga berkomitmen untuk terus mendorong mahasiswa kebidanan dan keperawatan agar terlibat dalam riset-riset aplikatif dan pelayanan kesehatan berbasis bukti.

Melalui penelitian tentang Kadar Glukosa Darah Puasa Akseptor Kontrasepsi Suntik dan AKDR, pelayanan kebidanan tidak hanya berorientasi pada tindakan teknis, tetapi juga berbasis data ilmiah dan sensitif terhadap kondisi kesehatan jangka panjang pasien.

Sumber : Siti Cholifah

Penulis : Amelia Hidayatus Sabila

Bertita Terkini

Pemeriksaan dan Konsultasi
Fikes Umsida Hadirkan Pemeriksaan dan Konsultasi Kesehatan Gratis di CFD Sidoarjo
June 15, 2025By
baik sekali
S1 Kebidanan dan Profesi Bidan Raih Akreditasi Baik Sekali Buktikan Kompetensi dan Profesionalisme
June 10, 2025By
ibu hamil
Tips Aman bagi Ibu Hamil Konsumsi Daging Kurban Selama Idul Adha Menurut Dosen Kebidanan Fikes Umsida
June 3, 2025By
Kespro
Kespro Disabilitas Jadi Sorotan, Mahasiswa Kebidanan Fikes Umsida Raih Juara 2 Lomba Poster Kesehatan PTMA se-Indonesia
May 7, 2025By
Sectio Caesarea
Penelitian dalam Manajemen Nyeri Pasca Bedah Sectio Caesarea (SC) Sukses Membawa Dosen Fikes Raih Gelar Doktor
March 8, 2025By
kompetensi
Meningkatkan Kompetensi! Mahasiswa Profesi Kebidanan Umsida Siap Hadapi Praktik di Puskesmas
February 8, 2025By
Pra Klinik Kebidanan Umsida Bekal Penting Sebelum Terjun ke Lapangan
February 3, 2025By
dok fikes kelulusan
2 Kunci Utama untuk Lulusan Fikes Umsida: Profesionalitas dan Nilai Keislaman
December 30, 2024By

Prestasi

Kespro
Kespro Disabilitas Jadi Sorotan, Mahasiswa Kebidanan Fikes Umsida Raih Juara 2 Lomba Poster Kesehatan PTMA se-Indonesia
May 7, 2025By
dok istimewah inovasi
Inovasi Laboran Umsida: Manekin Akupresur dengan Indikator LED Lolos Kilab 2024
November 15, 2024By
dok istimewah prestasi
Wisuda dengan Pencapaian Gemilang: Kisah Mahasiswi Kebidanan Umsida dalam Meraih Prestasi Nasional
October 29, 2024By
Menggandeng 2 Mahasiswi MIK, Prodi DIII Kebidanan Menang Lomba Video InfoBidan
April 17, 2019By
Mengenal Lhufi Afriyani, Lulusan Terbaik Prodi DIII Kebidanan Tahun 2018
November 20, 2018By

Riset dan Inovasi

asupan zat gizi
Pentingnya Asupan Zat Besi untuk Remaja Putri Hindari Anemia dan Dismenore
June 30, 2025By
Lavender
Kebidanan Umsida Ungkap Bukti Ilmiah Lavender sebagai Terapi Nonfarmakologis Dismenorea
June 25, 2025By
Pijat
Sentuhan Hangat dan Pijatan Lembut, Rahasia Redakan Nyeri Persalinan
June 18, 2025By
Multipara
Multipara Menghadapi Kehamilan Tak Terencana dengan Kecemasan yang Kompleks Menurut Kajian Fikes Umsida
May 27, 2025By
Meningkatkan Daya Tahan Tubuh Secara Alami, Fikes Umsida Ungkap Pola Hidup Sehat yang Terbukti Efektif
May 20, 2025By
Ibu Nifas
Meningkatkan Kesadaran Ibu Nifas Melalui Edukasi Interaktif Berbasis Teknologi untuk Pencegahan Komplikasi Postpartum
May 13, 2025By
Sipermetrin
Meningkatkan Pemahaman Tentang Dampak Paparan Sipermetrin pada Kesehatan Reproduksi: Penurunan Estradiol dan Peningkatan MDA pada Tikus Betina
April 28, 2025By
hypnobirthing
Hypnobirthing sebagai Pendekatan Alami yang Efektif untuk Mengurangi Nyeri Persalinan
April 13, 2025By