kebidanan.umsida.ac.id- Dalam proses persalinan, nyeri yang dialami ibu menjadi tantangan tersendiri baik secara fisik maupun psikologis. Alih-alih langsung bergantung pada obat, kini hadir solusi alami yang terbukti efektif dalam meredakan nyeri: aromaterapi lavender dan murottal surah Ar-Rahman.
Baca Juga: Adaptive Exercise untuk Anak Cerebral Palsy Membantu Menjaga Suhu Tubuh Tetap Normal
Sebuah riset dari dosen Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Fikes Umsida), menunjukkan bahwa pendekatan non-farmakologis ini mampu membantu ibu bersalin lebih rileks dan nyaman tanpa efek samping. Temuan ini menjadi alternatif yang menenangkan dan spiritual dalam dunia kebidanan modern.
Menggali Potensi Terapi Alami untuk Nyeri Persalinan
Nyeri persalinan merupakan respon alami dari tubuh saat otot rahim berkontraksi, namun intensitas nyerinya bisa sangat tinggi dan membuat ibu merasa panik, stres, bahkan trauma. Stres selama persalinan akan meningkatkan hormon adrenalin yang menghambat pelepasan hormon oksitosin dan endorfin, dua zat penting yang sebenarnya dapat membantu proses kelahiran.
Riset dari dosen Fikes Umsida yakni Nurul Azizah, Rafhani Rosyidah, dan Evi Destiana mengkaji dua pendekatan terapi non-farmakologi, murottal Al-Qur’an surah Ar-Rahman dan inhalasi aromaterapi lavender (Lavandula angustifolia) yang ternyata sama-sama efektif dalam menurunkan nyeri persalinan pada kala I fase aktif. Penelitian ini melibatkan 60 ibu bersalin di RB Nuril Masrukha Candi Sidoarjo yang dibagi menjadi dua kelompok. Masing-masing kelompok diberi intervensi mendengarkan murottal dan inhalasi aromaterapi lavender.
Hasil Penelitian dan Efektivitas Aromaterapi Lavender dan Murittal Surah Ar-Rahman
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kedua metode memberikan pengaruh yang signifikan terhadap penurunan nyeri. Pada kelompok yang mendengarkan murottal Surah Ar-Rahman, terjadi penurunan rerata nyeri sebesar 3,59 poin. Sedangkan pada kelompok yang diberikan inhalasi aromaterapi lavender, penurunan lebih tinggi, yaitu sebesar 3,71 poin. Hal ini membuktikan bahwa aromaterapi lavender sedikit lebih unggul dari segi efektivitas.

Lavender dikenal memiliki kandungan linalool dan linalyl acetate yang berperan sebagai analgesik alami, mampu merilekskan otot-otot dan menstimulasi pelepasan endorfin serta serotonin. Kedua senyawa ini berperan penting dalam menciptakan rasa nyaman, mengurangi stres, serta mempercepat proses pemulihan emosional dan fisik.
Sementara itu, mendengarkan lantunan surah Ar-Rahman memiliki kekuatan spiritual yang tak kalah besar. Terapi murottal dipercaya mampu menenangkan hati, menurunkan kecemasan, dan meningkatkan kadar β-endorphin yang berfungsi sebagai penghilang rasa nyeri alami dari dalam tubuh. Kombinasi suara yang harmonis dan lantunan ayat suci memberikan efek psikologis positif bagi ibu bersalin, terutama bagi mereka yang religius.
Relevansi dengan Dunia Medis Modern dan Harapan Ke Depan
Hasil riset ini menjadi dasar penting untuk mempertimbangkan pendekatan holistik dan spiritual dalam pelayanan kesehatan. Murottal Al-Qur’an dan aromaterapi lavender bisa menjadi bagian dari protokol pendampingan persalinan di rumah sakit atau klinik bersalin, terutama untuk pasien yang memilih teknik alami tanpa intervensi obat kimia.
Lebih dari itu, penggunaan metode ini bisa mendukung prinsip pelayanan kesehatan yang berpusat pada pasien (patient-centered care). Terapi non-obat seperti ini juga dapat membantu menurunkan angka penggunaan analgesik kimia, serta memberikan ruang bagi pasien untuk lebih dekat secara spiritual dan emosional selama proses persalinan.
Baca Juga: Manfaat Murottal Al-Qur’an untuk Ibu Hamil dalam Menjaga Ketenangan Mental
Aromaterapi lavender dan murottal surah Ar-Rahman adalah dua pendekatan alami yang efektif untuk mengurangi nyeri persalinan kala I fase aktif. Penelitian ini menegaskan bahwa terapi non-farmakologis dapat menjadi solusi aman, murah, dan bermanfaat dalam manajemen nyeri. Terbukti secara ilmiah dan dapat diaplikasikan secara klinis, hasil penelitian ini menjadi kontribusi besar Fikes Umsida dalam dunia kebidanan dan pelayanan kesehatan yang berkelanjutan.
Dari sisi branding Fikes Umsida, riset ini memperkuat citra kampus sebagai institusi yang tidak hanya mengedepankan teknologi medis, tetapi juga mendorong pendekatan keperawatan yang humanis, spiritual, dan berbasis evidence-based practice.